dr. Ida Susilaksmi, M. Kes

dr. Ida Susilaksmi, M. Kes Hj. dr. Ida Susilaksmi, M. Kes

Hj. dr. Ida Susilaksmi, M. KesHj. dr. Ida Susilaksmi, M. KesBelajar dari Pasien

Pernah becita-cita menjadi guru, tetapi akhirnya menjadi dokter, itulah sosok  dr. Ida Susilaksmi, M. Kes. Menurutnya, menjadi dokter adalah pekerjaan yang menyenangkan karena bisa bertemu dengan banyak orang dengan ragam siPat dan latar belakang. la juga banyak belajar dari pasien-pasiennya. Belajar tentang sa-bardan ikhlas menerima penyakityang diderita, belajar sabar menghadapi berbagai macam tabiat pasien, bela­jar mengenai macam-macam ujian dan cobaan yang di-hadapi pasien-pasiennya, juga belajar mensyukuri betapa berharganya nikmat berupa kesehatan.

 

Selain sibuk mengurus Puskesmas Batang I, istri dari Bapak Dwi Pranggono ini juga aktif mengajar sebagai dosen tamu di Stikes Muhammadiyah Pekajangan dan di Poltekes Depkes Pekalongan. Mengajar adalah jiwanya, karena dari kecil ia sudah menyukai mengajar, sesuai dengan cita-citanya dulu menjadi guru. Bahkan sejak kelas 2 SD ia diminta untuk “mengajari membaca” anak tetangganya. Selain itu juga mengajar adik-adiknya be­lajar, dan waktu kuliah di FK Undip mengajar anak-anak di sekitar RS Kariadi Semarang, belajar mengaji “qiro’ati” tiap Ahad pagi. Sehingga menjadi dosen ibarat “mem-formalkan” kegiatan yang sudah biasa beliau lakukan.

Baginya menjadi dokter dan dosen adalah sarana untuk berdakwah, berdakwah lewat sikap, tingkah laku,dan kata-kata. Walau kadang muncul rasa tidak PD (percaya diri)” dalam hatinya untuk berdakwah karena ia sendiri masih banyak kekurangan dan mahan. “Bismillah, dengan sud bahwa saya berdakwah jugj untuk mengingatkan diri saya sendiri, maka dengan segal, kelemahan dan kekurangan yang ada dalam diri saya, saya beranikan diri untuk beru-a saha sisipkan dakwah dalarnm kesempatan bertemu dengan pasien ketika sedang praktek maupun dengan mahasiswa ke­tika mengajar, terangnya.

Dengan kesibukannya yang padat, ia masih menyempatkan waktu untuk mengikuti aktivitas di Tazakka. “Tazakka ibarat rumahj kedua bagi saya” ungkap dr. Idaj Hal tersebut dikarenakan Tazakk memiliki visi dan misi yang sesuai dengan kepribadiannya yang sel jak masih mahasiswa aktiP dalanj kegiatan pengajian, dan kegiatan.