Masjid Harus Menjadi Pusat Kebangkitan Umat

Masjid Harus Menjadi Pusat Kebangkitan Umat

Prof. Dr. Mohamed Mohamed Emam Dawood

Guru Besar Linguistik Arab dan Studi Islam dari Canal Suez University Mesir, yang juga direktur Markas al-‘Aly lil Qur’ani-l Karim wa ‘Ulumihi di Mesir Asy-Syaikh Prof. Dr. Mohamed Mohamed Emam Dawood mengharapkan masjid dapat menjalankan fungsinya sebagai pusat peradaban Islam.

“Masjid harus menjadi pusat kebangkitan umat, pusat informasi, dengan kata lain, masjid harus menjadi poros kebangkitan kembali peradaban Islam”, kata Prof. Dawood pada kuliah umum bertajuk “Reaktualisasi Peran dan Fungsi Masjid sebagai Pusat Peradaban Islam” yang bertempat di Masjid Az-Zaky, Pondok Modern Tazakka, Ahad, 8 April 2012.

Fungsi masjid, tegasnya tidak saja sebagai tempat shalat, ibadah kepada Allah, melainkan juga berfungsi sebagai tempat pengembangan keilmuan, ekonomi, dan sosial. “Bahkan, pada zaman Rasul masjid juga berfungsi sebagai tempat untuk menyelesaikan berbagi macam persoalan hingga persoalan rumah tangga muslim”, katanya didampingi oleh Ustadz Anang Rikza yang memandu dan menerjemahkan tausiyah beliau dihadapan 400an jamaah yang hadir.

“Contohnya adalah ketika Nabi Muhammad menyelesaikan permasalahan keluarga Ali Bin Abi Thalib dengan putrinya Fatimah di dalam masjid, bahkan ketika Nabi Muhammad sendiri memiliki pemasalahan keluarga dengan salah satu istrinya Aisyah, penyelesaiannya pun dilakukan di masjid yang ditengahi oleh Abu Bakar” jelasnya.

Seperti halnya peran dan fungsi masjid pada zaman Rasulullah, menurut beliau, Masjid Az-Zaky Pondok Modern Tazakka diharapkan berperan dan berfungsi sebagai pusat keilmuan, sosial dan ekonomi disamping fungsi utamanya sebagai tempat beribadah sehingga Masjid Az-Zaky dan Pondok Modern Tazakka bisa menjadi poros kebangkitan kembali peradaban Islam.
“Masjid pada zaman sekarang haruslah dikelola oleh seluruh pihak dalam masyarakat, dari pegawai, pedagang, petani bahkan pejabat dan tidak hanya dikelola oleh individu, sehingga masjid menjadi tempat untuk menyelesaikan masalah, baik keduniawian (kelimuan, sosial dan ekonomi-red) maupun permasalahan ukhrawi (ibadah-red)”, tegasnya mengakhiri tausiyahnya.

Kunjungan Asy-Syaikh Prof. Dr. Mohamed Mohamed Emam Dawood ke PM Tazakka merupakan program untuk menambah wawasan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ustadz Anang Rikza, “Hampir setiap bulan kita ada tamu Internasional, mereka adalah para pakar dan tokoh-tokoh bereputasi Internasional” jelasnya. Ungkapan senada juga disampaikan oleh Ustadz Anizar bahwa tamu-tamu yang datang ke Tazakka tentu saja akan sangat bermanfaat untuk pengembangan networking ke depan. Sementara itu, ketua panitia Ustadz M. Bisri mengungkapkan bahwa tamu selain membawa kehormatan, juga mendatangkan berkah “Menghormati tamu itu wajib dan sebuah kemuliaan, hal ini sesuai dengan sunnah Rasul, maka kehadiran para tamu ke sini insya Allah akan membawa berkah tersendiri bagi Pondok”, ungkapnya.

Kepada Ustadz Anang Rikza dan beberapa pengurus pondok Prof. Dawood sangat bangga dan mensupport rintisan pendirian PM Tazakka. Kemudian, setelah diperlihatkan maket pondok oleh Ustadz Anang, Prof. Dawood pun spontan mendoakannya dan diamini oleh beberapa jamaah yang menyertainya. Beliau juga menambahkan bahwa Masjid Az-Zaky ini harus menjadi masjid yang bertaraf Internasional.

Pada kesempatan lain, beliau juga menyampaikan rasa senang, bangga dan support serta harapan kepada ustadz Anang, selaku pengasuh PM Tazakka “Saya senang dengan anak muda ini (Ustadz Anang – red), dan saya yakin dia kelak akan menjadi Sya’rowi (Prof. Dr. Muhammad Mutawalli al-Sya’rowi, mantan pemimpin tertinggi Universitas Al-Azhar, Mesir – red)nya Indonesia, ”doanya yang disambut ucapan “amiin” oleh para asatidz Tazakka yang mendengarnya. Prof. Dawood kemudian memberikan “ijazah” khutbah Jumat kepada Ustadz Anang dan memberikan hak penerjemahan kitab-kitabnya ke dalam bahasa Indonesia.

Kunjungan Asy-Syaikh Prof. Dr. Mohamed Mohamed Emam Dawood ke Indonesia sebenarnya atas undangan Universitas Al-Azhar Indonesia untuk menghadiri seminar Internasional Dakwah dan Pendidikan Islam. Seminar tersebut dalam rangka puncak acara peringatan milad Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta pada kamis 5 April 2012. Seminar tersebut ratusan cendekiawan muslim utusan dari UIN, IAIN, dan STAIN se-Indonesia, serta dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta serta departemen terkait. Hadir pula Sekjen Liga Universitas Islam se-Dunia (Islamic Universities League) Prof. Dr. Ja’far Abdus Salam. Selain berkunjung ke Tazakka, Prof. Dawood juga memberikan kuliah umum di UHAMKA, UNNES, UNS, IAIN Sunan Ampel Surabaya, UGM dan STIKES Aisyiyah Yogyakarta.