Metode Pendidikan di PM Tazakka (2)

Metode Pendidikan di PM Tazakka (2)

Sebuah  lembaga pendidikan tidak dapat dijamin akan berhasil hanya karena program-programnya telah dirancang secara baik. Diperlukan metode yang benar dan tepat, agar penyelenggaraan kegiatan pendidikan ini berlangsung dan berhasil daya secara maksimal. Berikut ini beberapa metode pendidikan di Pondok Modern Tazakka:

c.  Pengarahan

Pengarahan merupakan metode yang penting dalam pendidikan. Sebelum menjalankan suatu program ataupun tugas, seseorang harus mengerti lebih dulu apa sebenarnya tugas yang sedang dikerjakan itu, apa tujuan dari program dan tugas yang telah dicanangkan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya secara efektif dan efisien. Pelaksanaan program-program diawali dengan kegiatan pengarahan Pengarahan-pengarahan itu sebenarnya lebih ditekankan pada sisi nilai dan filosofinya, yaitu nilai-nilai dan filosofi pendidikan yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami apa pekerjaan yang dilakukan, mengapa ia melakukan, dan juga mengetahui bagaimana suatu pekerjaan itu dilaksanakan, seseorang akan lebih berpeluang memperoleh hasil maksimal dari pekerjaan-perkerjaan itu.

d.  Penugasan

Semua lembaga, organisasi, dan unit-usaha di PM Tazakka dijalankan oleh para guru dan santri sendiri. Tugas seorang guru di PM Tazakka tidak hanya mengajar dan membimbing santri, mereka juga diberi tugas untuk mengelola lembaga-lembaga yang ada di Pondok yang tidak selalu lembaga akademik. Bukan pemandangan yang ganjil jika seorang guru pada jam mengajar terlihat berpakaian rapi dengan sepatu dan dasi, tetapi sesaat kemudian dia dijumpai telah berganti atribut dan menyetir truk yang memuat bahan-bahan bangunan, atau dia melayani konsumen di Tazakka Mart, dan seterusnya. Demikian pula para santri, mereka diberi tugas-tugas bervariasi mulai memimpin organisasi, mengurus kesekretariatan dan administrasi, menangani koperasi, sampai membersihkan kamar mandi dan toilet, menyapu asrama, mengangkut sampah ke tempat pembuangan, dan lain-lain. Semua itu sudah menjadi pemandangan yang lumrah di PM Tazakka. Tetapi lebih dari itu, di balik pemandangan itu terdapat kandungan nilai-nilai pendidikan yang hendak ditanamkan oleh Pondok kepada para santri. Pendidikan kepemimpinan, kemasyarakatan, kewirausahaan, dan berbagai ketrampilan dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien melalui penugasan, praktek, atau magang semacam itu. Pengerjaan tugas-tugas itu sangat bermanfaat bagi santri yang mengalaminya. Santri juga dipahamkan bahwa tugas-tugas yang mereka kerjakan itu manfaatnya kembali kepada mereka sendiri. Kepada mereka ditanamkan bahwa semua yang mereka perbuat itu adalah untuk kebaikan mereka sendiri; kalau mereka berbuat baik, maka sesungguhnya mereka telah berbuat untuk diri mereka sendiri; kalau mereka bersyukur, berarti mereka telah bersyukur untuk diri mereka sendiri; dan bahwa sebesar-besar keinsafan seorang santri dalam menjalankan suatu tugas, maka sebesar itu pula keuntungan yang akan diperolehnya.

e.  Pengajaran

Metode pengajaran yang umum digunakan di pesantren adalah metode sorogan dan wetonan atau bandongan. Metode-metode ini memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, terbukti telah banyak tokoh agama dan ulama yang dilahirkan dengan menggunakan metode ini. Tetapi, ditinjau dari sisi efektifitas dan efisiensi, tampaknya metode ini kurang dapat memenuhi kriteria tersebut. Karena itu, perlu metode belajar yang lain yang lebih memungkinkan seorang santri atau peserta didik bisa belajar dengan lebih efektif dan efisien. 

Di PM Tazakka pengajaran dilakukan dengan menghadirkan sistem klasikal dan penjenjangan dalam proses belajar mengajar. Santri dengan tingkat kemampuan yang sama dikelompokkan kelas-kelas dalam jumlah tertentu yang dibatasi. Pengajaran yang berlangsung dalam satu kelompok terbatas, dengan tingkat kemampuan yang merata, ini memudahkan bagi seorang guru untuk mengetahui kadar penguasaan santri terhadap pelajaran yang telah diberikan. Seorang guru dapat mengevaluasi pemahaman santri terhadap pelajaran yang telah diberikan pada setiap awal pelajaran, dan mengevaluasi pemahaman mereka terhadap pelajaran yang sedang disampaikan pada ketika menerangkan maupun menjelang usainya pelajaran. Metode pengajaran yang diterapkan di PM Tazakka tidaklah sama untuk setiap mata pelajaran. Metode itu disesuaikan dengan  mata pelajaran yang cocok. Mata pelajaran tertentu menghendaki metode yang berbeda dari mata pelajaran lainnya. Metode-metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar antara lain metode ceramah, dialog atau tanya-jawab, latihan, diskusi, demonstrasi, dan metode penugasan. Hapalan juga digunakan untuk mata pelajaran tertentu yang memang menghendakinya.

f.  Pembiasaan

 Seluruh penghuni pondok dibiasakan dapat mengikuti kegiatan-kegiatan pondok dengan disiplin yang tinggi, penetapan disiplin tidak hanya untuk santri tapi juga untuk guru-guru, kader, anshar dan keluarga. Sehingga seluruhnya dibiasakan dengan kebiasaan yang tinggi dengan pengarahan baik dari kyai, guru dan lain sebagainya. Santri dibiasakan untuk melaksanakan disiplin dan kegiatan-kegiatan dari yang ringan ke yang berat, dari yang mudah ke yang susah, dari sederhana ke yang lebih rumit, dan begitu seterusnya. Dalam kasus tertentu terkadang juga perlu dipaksa untuk menjadikan biasa.