GEDUNG SYRIA MASUKI LANTAI DUA

GEDUNG SYRIA MASUKI LANTAI DUA

Gedung Asrama Santri Barat yang dinamakan dengan Gedung Syria, saat ini memasuki tahap pembangunan lantai dua. Gedung yang terdiri dari 18 lokal kamar ini ditargetkan akan rampung pada Desember 2013.

H. Teguh Suhardi selaku Ketua Panitia Pembangunan menyatakan bahwa pendanaan untuk Gedung Syria agak tersendat karena dana wakaf yang masuk belum mencukupi kebutuhan pembangunan. “Sebetulnya jumlah wakaf yang masuk tidak menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, tetapi beban pekerjaannya yang bertambah, karena tahun ini memang kita mengerjakan banyak proyek, selain gedung ini ada juga MCK, guesthouse, dan pembebasan beberapa tanah untuk perluasan area pondok” terang Teguh.

Hal senada juga disampaikan oleh Ustadz Anizar Masyhadi selaku Sekretaris Panitia Pembangunan. Menurutnya, proyek-proyek tersebut harus berjalan semua, karena semuanya adalah vital, karena semuanya merupakan kebutuhan pokok santri” ujarnya.

Ustadz Oyong Shufyan selaku Bagian Pengasuhan Santri juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, saat ini dengan 160 santri saja, kita kekurangan ruangan, karena Gedung Gontor yang terdiri dari 18 lokal sudah terpakai semua untuk kamar tidur santri, sebagian untuk kelas, kantin dan koperasi pelajar dan beberapa kamar guru.

Pondok Modern Tazakka melihat perkembang-an santri dan kebutuhan santri baik dalam bidang akademis maupun olahraga, music dll. maka PM Tazakka bersegera menyediakan satu gedung lagi yang akan difungsikan sebagai asrama.

Gedung ini diberi nama Gedung Syria, karena yang meletakan batu pertama adalah Syeikh Dr. Rajab Deeb dari Syria yang pada waktu itu secara kebetulan sedang berkunjung ke PM Tazakka. “Lagi pula penamaan gedung-gedung di pondok dengan nama-nama negara dan kota-kota internasional supaya santri termotivasi dan berwawasan luas” lanjut Ustadz Oyong.

Dikonfirmasi secara terpisah, Teguh Suhardi menyatakan bahwa Gedung Syria telah menelan biaya sekitar Rp. 600 juta dari rencana anggaran sebesar 2 M, sampai saat ini kekurangan dana itu masih terus kita gali.” Sementara itu, Ustadz Ali Ramdhani, Koordinator Bagian Pembagunan menginformasikan bahwa jumlah pekerja untuk gedung ini sekitar 30 orang.