Reuni Haji Alumni KBIH Muzdalifah Tradisikan Gerakan Zakat & Wakaf

Reuni Haji Alumni KBIH Muzdalifah Tradisikan Gerakan Zakat & Wakaf

TAZAKKA – Para haji alumni bimbingan KBIH Muzdalifah angkatan tahun 2016 dan 2017 mengadakan acara silaturahim dan reuni, Ahad (3/12). Kedua acara yang digelar di tempat berbeda tersebut mentradisikan gerakan zakat dan wakaf.

Ketua angkatan 2017 H. Ulul Azmi, MM menyampaikan kepada Media Center Tazakka bahwa tujuan pertemuan ini adalah untuk mempererat silaturahim dan menggagas gerakan-gerakan produktif untuk umat dan bangsa sebagai cara untuk memelihara kemabruran ibadah haji.

"Kumpul-kumpul seperti ini bukan sekedar kangen-kangenan nostalgia suka duka saat haji di Tanah Suci, tetapi bagaimana kita berpikir dan mela­kukan gerakan-gerakan kebaikan di masyarakat" paparnya.

Pada kesempatan reuni yang diadakan di Aula Gedung Rabithah Pondok Modern Tazakka itu, H. Budi Waluyo sebagai Bendahara angkatan 2017 dalam pertemuan tersebut menyerahkan wakaf uang tunai dari seluruh jamaah 2017 sejumlah Rp. 32.400.000 dan 501 SAR.

"Alhamdulillah di saat pertemuan tambah 1 juta lagi, jadi total kalau dirupiahkan semua kira-kira ada 35 juta, kami wakafkan kepada Tazakka" ujar H. Budi.

Wakaf dari alumni haji 2017 ini akan diprioritaskan untuk pemasangan pipa pembangunan reservoir air, dan sisanya akan digunakan untuk menambah urinoir di kamar mandi santri.

Selain itu, pada pertemuan itu seluruh jamaah haji 2017 juga berkomitmen menjadi orang tua asuh bagi 2 santri Tazakka melalui program Beasiswa Ka­der Umat (BKU).

Di tempat terpisah, di Sambong, Batang, alumni haji KBIH Muzdalifah ang­katan tahun 2016 berkomitmen menggerakkan wakaf, baik untuk pembangunan pondok atau di tempat lainnya.  Adapun reunian dan kegiatannya diadakan setiap 4 bulan sekali.

Subhi Mahmassani, S.H.I, Koordinator Wakaf Lazis Tazakka mengatakan bahwa alumni 2016 tahun lalu juga telah wakaf melalui uang tunai, dan hingga kini rutin menjadi orang tua asuh dari dua santri Tazakka melalui program BKU.

Kiai Anang sebagai pembina KBIH Muzdalifah dalam tausiahnya menyam­paikan bahwa orang baik ujiannya adalah kebaikannya sendiri, dan orang shaleh ujiannya adalah kesholehahnya​ itu.

"Maka, orang shaleh, orang baik, orang yang suka berderma, membantu orang lain, itu harus ikhlas, kalau tidak nanti setan menggodanya dari pintu itu, sehingga kalau keikhlasannya hilang maka sia-sialah kebaikan kita itu" terangnya.

Maka dari itu, lanjut Kiai Anang, orang baik itu harus kuat. Karena jika lemah tidak bisa memperbaiki. "Itulah kenapa Rasul bersabda bahwa orang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, meskipun dalam keduanya memiliki kebaikan" tutur Pengasuh Pondok Modern Tazakka itu.

Kiai Anang juga menekankan bahwa saat ini banyak orang yang hanya mencari kehidupan yang baik, tapi lupa mencari kematian yang baik. "Jangan sampai kita menjadi orang yang hanya bahagia di dunia tapi sengsara di akhirat, atau sebaliknya, atau malah sengsara dunia akhirat. Tapi yang kita inginkan adalah bahagia di dunia dan akhirat" paparnya.

Makanya, akhirat harus diprogram dan menjadi agenda kehidupan seorang mukmin. Menurut Kiai Anang, saat ini banyak orang memprogram cicilan rumah di dunia tetapi tidak ada program mencicil rumah di surga.

"Maka, Allah dan Rasul-Nya jangan dikasih sisa-sisa terus, sisa waktu, tenaga, pikiran bahkan sisa harta. Shalat jangan pakai sisa waktu dan tenaga, infak juga demikian, masak iya tidak ada program wakaf, sedekah dan infak" tandasnya.

Di akhir tausiyahnya Kiai Anang menegaskan bahwa ciri terbesar kemabruran seseorang adalah karya nyatanya di masyarakat. Beliau mencontohkan KH.Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asyari dimana keduanya mendirikan Muhammadiyah dan NU sepulang dari Tanah Suci.

"Jadi, oleh-oleh dari Tanah Suci adalah gerakan dan karya nyata, lihatlah Muhammadiyah sekarang tumbuh de­ngan ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan panti asuhan, sedangkan NU dengan puluhan ribu pesantrennya, itu semua oleh-oleh dari Makkah, nah oleh-oleh kita apa?" tegasnya.

Kiai Anizar yang juga hadir di reuni 2017 menyampaikan permohonan doa untuk pondok, guru dan santrinya semoga diberikan kekuatan oleh Allah SWT. "Tolong selipkan dalam doa Bapak Ibu semua di waktu mustajab, di tempat-tempat mustajab semoga menghasilkan pahala dan kebaikan yang melimpah dan supaya pondok ini terus diberkahi Allah sehingga bisa terus mendidik san­tri dan maju" pintanya.

Beliau juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para jamaah. "Teri­ma kasih kami sampaikan kepada para alumni KBIH Muzdalifah atas kebaikan, kerjasama dan dukungannya yang tiada henti kepada pondok" pungkasnya. @aminuddin