Hadirkan Guru Besar Dari Ugm & Mesir, Tazakka Tingkatkan Bahasa Arab Guru

Hadirkan Guru Besar Dari Ugm & Mesir, Tazakka Tingkatkan Bahasa Arab Guru

TAZAKKA – Untuk meningkatkan kualitas bahasa Arab, khususnya bagi para guru dan santri senior, Pondok Modern Tazakka kembali mengadakan Seminar Internasional Bahasa Arab dengan mendatangkan para guru besar dari UGM dan Mesir, Sabtu malam (13/10).

Hadir sebagai narasumber dalam seminar itu: Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., MA dan Prof. Dr. Sangidu, M.Hum dari FIB UGM, Prof. Dr. Sharef al-Gayyar, Guru Besar Bahasa Arab Universitas Bani Suwief Mesir, dan Dr. Mujawir Syukran, Peneliti Majma' Lughoh, Mesir.

Seminar bertemakan Peran Bahasa Arab di Era Modernisasi ini dilaksanakan di Aula Robithah PM Tazakka dan diikuti oleh seluruh guru-guru, para guru pembimbing bahasa, pengurus OPPM Bagian Bahasa dan pengurus bahasa di asrama-asrama santri, serta beberapa utusan dari pesantren lain.

Acara dibuka langsung oleh Pimpinan Pondok KH. Anizar Masyhadi didampingi oleh Direktur KMI KH. Muhammad Bisri.

"Bahasa adalah mahkota pondok yang harus tetap dijaga, ini prinsip sekaligus bagian dari nilai-nilai pondok. Bahasa juga kunci seluruh ilmu terutama bahasa Arab. Tanpa kunci itu, kita tidak akan mungkin bisa mengakses kepada khazanah keislaman yang sangat luas dan banyak. Maka, pelajari dan kuasai bahasa Arab, supaya keilmuannya bisa bermanfaat dan bisa menjawab persoalan zaman" pesan Kiai Anizar dalam sambutannya.

Dalam seminar, Prof. Gayyar menjelaskan bahwa bahasa Arab punya peran penting di era modern saat ini. "Kita harus lestarikan bahasa Arab yang fushah, jangan sampai bahasa 'ammiyyah atau pasaran menyebar luas, karena itu adalah misi menghilangkan peradaban dan keilmuan Islam" tandasnya.

Selain itu, beliau juga memberikan beberapa cara agar mampu menjadi pengajar bahasa Arab yang baik dan sukses. Ia sangat berharap ke depan Tazakka bisa terus bersinergi dengannya dalam rangka menjadikan Tazakka sebagai salah satu pusat studi dan pengembangan bahasa Arab yang unggul di Indonesia.

"Saya sudah pernah ke sini sekali, dan ini yang kedua kali, saya merasakan di sini adanya komitmen yang kuat dari para pimpinannya dan para guru serta santri untuk menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa kedua mereka setelah bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia, maka saya akan berkomitmen untuk ikut mendorong Tazakka melalui kemampuan dan jaringan yang saya miliki agar pondok ini bisa menjadi pusat keunggulan bahasa Arab di Indonesia" imbuhnya.

Adapun Dr. Mujawir Syukran menyampaikan nilai keutamaan bahasa Arab. Menurutnya, selain menjadi bahasa Al-Quran, bahasa Arab juga menjadi bahasa nasional di hampir semua negara di Timur Tengah. "Bahkan, bahasa resmi negara Israel saja adalah bahasa Arab" ungkapnya.

Dr. Mujawir menjelaskan pula bahwa di seluruh masjid di dunia ayat-ayat Al-Quran tertulis dalam bahasa Arab sebagai hiasan di dinding-dindingnya.

"Sampai-sampai berdoa pun banyak menggunakan bahasa Arab dan tidak diterjemahkan, dengan demikian, bahasa Arab akan tetap terjaga, sebagaimana saat kita menjaga bahasa Arab untuk terus lestari, maka sebenarnya kita sedang menjaga Kitab Suci Allah" tambahnya.

Peneliti senior di Lembaga Bahasa Arab Kairo itu juga mengajak para peserta seminar agar jangan sekedar belajar atau berbicara dengan bahasa Arab. "Tetapi, kalian harus kuasai betul bahasa Arab dengan menguasai ilmu-ilmu kebahasaan seperti nahwu, shorf dan lainnya" pesannya.

Adapun Prof. Sangidu menyampaikan beberapa program yang telah dilakukan oleh FIB UGM dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di lembaganya. Beliau pun meminta Prof. Dr. Sharef dan Dr. Mujawir untuk terus membantu dan mengawal UGM dan Tazakka dalam usahanya memajukan bahasa Arab di Indonesia.

Gayung bersambut, Prof. Syamsul Hadi yang mendapat giliran terakhir berbicara menyatakan bahwa ia membuka lebar pintu masuk UGM bagi santri dan guru Tazakka, terutama karena ia menilai mereka memiliki kemampuan bahasa Arab yang bagus.

"Untuk para santri alumni Tazakka bisa masuk di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab S1, sedangkan untuk guru-guru bisa melanjutkan S2 dan S3nya baik dalam ruang lingkup linguistik maupun sastra Arab" pungkasnya. @alam

www.tazakka.or.id