Silaturahim Ke Prof. Dawood & Menjenguk Peserta Daurah

Silaturahim Ke Prof. Dawood & Menjenguk Peserta Daurah

Canal Suez – Alhamdulillah, malam kemarin, Selasa, 3 Desember 2019, berkesempatan silaturahim ke Institut Al-Quran Internasional dan bertemu dengan pendiri dan pengasuhnya, Prof. Dr. Muhammad Dawod. Diterima beliau di gedung perpustakaannya selama kurang lebih 40 menit. Perpustakaannya menempati satu gedung terdiri dari 5 lantai semuanya digunakan untuk perpustakaan dengan jumlah koleksi kitabnya lebih dari 50.000 judul kitab.

Diskusi yang hangat, cair dan sangat produktif membahas kelanjutan kerjasama Pondok Modern Tazakka dengan Institut dalam penyelenggaraan daurah-daurah selanjutnya.

Salah satu yang kami bahas adalah rancangan materi dan muatan untuk daurah bagi guru-guru. Prof. Dawod berkomitmen untuk memperluas cakupan materi daurah tidak saja terbatas pada metode-metode pengajaran bahasa Arab dan tahsinul Quran, akan tetapi akan mencakup dirasat Islamiyyah (islamic studies) spt ulumul Quran, ulumul Hadis, qowaid fiqhiyyah, hingga dirasatul fatwa wal ifta’.

Dan insyaAllah akan menghadirkan narasumber pengampu materi dari para pakar di bidangnya, seperti Syaikh Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim (pakar hadis dan mantan Rektor Al-Azhar Kairo), dan juga mantan direktur fatwa Dar Al-Ifta’ Mesir serta guru-guru besar senior lainnya dari Al-Azhar, Cairo Univ, Ainu Syams Univ, Suez Canal Univ dll.

Salah satu metode pengajaran bahasa Arab unggulan Institut adalah metode _”Isma’ wa Takallam”_, yaitu metode Listening and Speaking. “Metode ini menekankan pada membiasakan mendengar bahasa Arab dari penutur asli Arab yang fasih, dan membiasakan berbicara bahasa Arab seperti penutur aslinya berbicara, karena biasanya aspek itu yang lemah, kalau teori nahwu sorof dan menulisnya sudah bagus” ujar Prof. Dawod.

Sebelumnya, saya bertemu dengan anak-anak santri dan guru-guru peserta Daurah Bahasa Arab selama 2 bulan. Ada 33 peserta, terdiri dari: 25 santri dan 8 orang guru.

Dari keseluruhan jumlah peserta itu, dari Pondok Modern Tazakka ada 22 santri dan 3 guru. Selebihnya adalah santri dan guru utusan dari berbagai pesantren di Indonesia.

Anak-anak nampak surprise melihat kedatanganku, mereka berhambur ‘menyerbuku’ dengan penuh antusiasi menyalamiku. Aku pun sangat antusias menyambut mereka. Rasa kangen yang membuncah antara bapak dan anak-anaknya.

Saya sengaja ‘mencuri’ waktu sekitar 4 jam untuk mengunjungi mereka, di tengah perjalanan tour ke Mesir, lalu ke Masjidil Aqsha di Palestina dan lanjut ke Yordania selam 9 hari.

Saya minta tiga orang diantara mereka bertutur dalam bahasa Arab mengisahkan tentang kesan dan pengalamannya selama mengikuti daurah yang sudah berjalan sebulan ini. Masing-masing 10 menit berbicara dalam bahasa Arab. Jujur, saya surprise menyimak mereka, karena tak menyangka bahwa perkembangan bahasa mereka secepat ini, baik dari sisi kosakata, idiom, diksi kalimat maupun ungkapannya yang menurut saya naik pesat dibandingkan sebelumnya.

Mungkin salah satu faktornya karena daurah ini diselenggarakan di Mesir (arabic country), di bawah bimbingan para guru besar dan dosen-dosen yang ahli, juga didukung dengan sarana prasarana yang cukup memadai dan pergaulannya dengan masyarakat Mesir. Apalagi, setiap hari Kamis, mereka masuk ke sekolah-sekolah dasar dan menengar di Mesir miliknya Institut, upacara bersama, olahraga bersama dan masuk kelas bersama. Ini juga sangat membantu percepatan kemampuan mereka dalam berbahasa Arab.

Saya tanya kesan mereka selama di Mesir, rata-rata menjawab sangat senang dan menikmati. Iyalah, lha wong selama dua bulan dapat kursus intensif, bisa tour keliling Kairo, Giza, Alexandria, Suez, dan juga Luxor, Sinai dan lain-lain.

Sukses ya, Nak, terus tingkatakan kemampuan bahasa Arabmu, dan nanti tularkan kepada teman-temanmu saat kembali ke pondok bulan depan. Muwaffaq insyaAllah. BismilLaah.

Untuk informasi daurah gelombang selanjutnya, bisa hubungi:

KH. Oyong Shufyan, Lc., MA
+6285725703022
Ustadz. Alam Mahardika, MH
+6285736460931

@ayahanda-anangrikza
Terusan Suez, 4 Desember 2019