Groundbreaking Museum Dihadiri Oleh Sekjen Liga Dunia Islam

Groundbreaking Museum Dihadiri Oleh Sekjen Liga Dunia Islam

JAKARTA- Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Liga Dunia Islam melakukan Peletakan Batu Pertama (Groundbreaking) Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam, yang berlokasi di Ancol, Jakarta, Rabu sore (26/2).

Hadir dalam acara itu Wakil Presiden 2014-2019 Dr (HC) Jusuf Kalla, Menteri Agama Jend (Purn) Fakhrurozi, Menteri BUMN Erik Tohir, Menteri ATR/Ka. BPN Sofyan Djalil, Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, Ph.D, Duta Besar Saudi untuk Indonesia Isom Abed Tsaqofi, dan Duta Besar RI untuk Saudi Arabia Agus Maftuh Gabriel.

Turut hadir pula Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, Ketua PBNU KH. Abdul Manan, Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anang Rikza Masyhadi, MA, ketua-ketua ormas, para rektor dan lain sebagainya.

Ketua Panitia Pembangunan Museum, Komjen (Purn) Syafrudin dalam sambutannya mengatakan bahwa DMI telah menandatangani MoU dengan Liga Dunia Islam pada 30 September 2019 di Jeddah, yang ditandatangani oleh dirinya sebagai Waketum DMI dan Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa.

Selanjutnya, lanjut Syafrudin, DMI bekerjasama dengan pemerintah DKI Jakarta, yang ditandatangani oleh Ketua Umum DMI Bapak Dr. (HC). HM. Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, Ph.D pada 31 Januari 2020.

Menurut Mantan Wakapolri itu, hadirnya museum ini di Indonesia akan membawa misi Islam moderat, di dalamnya akan menggambarkan siroh nabawiyah yang sangat lengkap, mulai dari sebelum kelahiran hingga wafatnya.

“Semua keteladanan Sayyidina Muhammad Rosulullah SAW: kehidupannya, keluarganya, peranan dalam perdamaian dan peradaban serta kemasyarakatan, akan dihadirkan di museum yang akan dilengkapi dengan high technologi; 4D, hologram, dan lain sebagainya” terang Waketum DMI.

Juga akan dibagun pusat manasik haji, miniatur Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang akan menjadi rujukan jamaah umroh dan haji Indonesia, lanjutnya.

Museum ini juga akan menjadi pusat penelitian, puluhan ribu hadits akan dihadirkan dalam museum ini, imbuh Syafrudin. “Maka, para ustadz, akademisi, santri, mahasiswa, bahkan guru besar dapat memanfaatkan dari berbagai hadits rosulullah yang ada di museum ini” tandasnya.

Disamping itu, museum juga akan menghadirkan sejarah masuknya Islam di Indonesia dan perkembangannya hingga saat ini, moderasi keislaman Indonesia akan menjadi ikon dan rujukan dunia di dalam museum ini. “InsyaAllah, museum ini akan menjadi salah ikon baru di Indonesia, bahkan di dunia Islam” tukas Syafrudin.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Gubenur DKI, Anies Baswedan menyampaikan terima kasih karena DKI dipilih sebagai tuan rumah pembangunan Museum. “Padahal, katanya ada 25 negara nominasi yang diajukan, alhamdulillah, Indonesia terpilih, dan lebih bersyukur lagi karena Indonesia memilih Jakarta” ucapnya disambut tepuk tangan meriah hadirin.

Menurut Anies, di Jakarta sendiri sebelumnya ada enam lokasi nominatif, akan tetapi kemudian memilih Ancol karena berbagai pertimbangan. Diantaranya alasan historis bahwa Islam masuk ke Jakarta melalui daerah pesisir Sunda Kelapa.

Anies berharap agar museum dapat memberikan gambaran sejarah Nabi dan peradaban Islam yang kreatif, supaya dapat menarik bagi generasi muda dan milenial.

Sambutan Menteri Agama RI atasnama Pemerintah menyambut baik dan mendukung program mulia yang dapat memberi gambaran utuh tentang Rasulullah Muhammad SAW.

Sekjen Liga Dunia Islam dalam amanatnya menyebutkan bahwa Indonesia dipilih sebagai negara yang akan dibangun museum pertama di luar Saudi Arabia, karena Indonesia adalah negara muslim terbesar dan menganut paham wasathiyyat (moderasi) Islam.

“Sejarah Islam yang benar akan melahirkan peradaban yang baik, maka kelak pada museum ini kita akan mendapatkan nilai-nilai keteladanan akhlak Rasulullah”, jelas Al-Isa.

Menurutnya, museum yang akan dibangunnya itu sangat megah, dan bervisi modern. Semua konten yang akan ditampilkan berdasarkan keilmuan di bawah pengawasan para ulama Indonesia dan dunia.

Museum akan hadir membawa pemahaman Islam moderat yang benar untuk mengevaluasi pemahaman yang salah, dialog yang produktif, seminar, konferensi, pelatihan yang diisi oleh para pakar muslim dan non muslim.

Sekjen Al-Isa mempertegas bahwa museum akan menjadi salah satu pusat keilmuan dunia, yang akan muncul dari Indonesia.

A-Isa menutup sambutannya bahwa MoU antara DMI dan Liga Dunia Islam di Jeddah disambut dan didukung oleh dunia dan organisasi Internasional.

Ketua Umum DMI DR (HC) Jusuf Kalla menjelaskan bahwa museum ini akan memberikan gambaran utuh tentang masuknya Islam dan perkembanganya di Indonesia. Museum ini akan menghadirkan secara nyata tentang perjalanan sejarah panjang Peradaban Islam, bukan saja yang bernuansa masa lalu, tetapi juga masa depan.

JK memperkirakan jumlah pengunjung setiap tahunnya 5 juta. “Museum ini harus dinamis, memberi gambaran, referensi yang komprehensif tentang sejarah Nabi dan peradaban Islam”, ujar tokoh perdamaian tersebut.

“Museum tidak hanya melihat ke belakang, tapi harus memberi visi dan inspirasi jauh maju ke depan. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak: ormas Islam, perguruan tinggi dan organisasi lainnya”, tutup Bapak JK.

Kiai Anang, Pimpinan Pondok Modern Tazakka saat ditanya tanggapannya atas pembangunan museum ini, menegaskan bahwa museum ini kelak akan memberi pencerahan tentang sosok pribadi Nabi yang mengagumkan, yang semua sisi kehidupannya menjadi inspirasi dan sumber keteladanan sepanjang masa. Sehingga, generasi masa depan tidak keliru dalam mempersepsikan sosok Nabinya.

Pimpinan Pondok Modern Tazakka / Panitia Museum KH. Anizar Masyhadi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya groundbreaking.@ravi