Pimpinan Pondok Silaturahim Kepada Dubes Tunisia

Pimpinan Pondok Silaturahim Kepada Dubes Tunisia

JAKARTA – Pimpinan Pondok KH. Anizar Masyhadi silaturahim kepada Duta Besar Tunisia di kantornya di Jakarta, Senin siang (14/9). Dalam silaturahim itu, beliau didampingi Kepala Departemen Kerjasama Kelembagaan dan Luar Negeri Pondok Modern Tazakka, Ustadz Fardana Khirzul Haq, S.Fil.I., M.Si dan Ustadz Affandi, S.Pd.I.

Turut serta juga dalam pertemuan itu Dr. Ali Bahar dan Muhammad Adrian, alumni Tazakka tahun 2020 yang hendak melanjutkan studinya di Universitas Az-Zaituna, Tunisia.

Kepada Dubes HE. Riadh Dridi, KH. Anizar menyampaikan bahwa maksud silaturahimnya adalah untuk mendiskusikan beberapa peluang kerjasama pendidikan dan kebudayaan antara pesantren-pesantren di Indonesia dengan perguruan-perguruan tinggi di Tunisia, khususnya Tazakka.

Kiai Anizar juga menyampaikan bahwa saat ini ada beberapa kader Tazakka yang sedang menempuh studi program magister di Universitas Az-Zaituna, Tunis. “Dan insyaAllah, tahun ini dan tahun-tahun berikutnya bisa estafet pengiriman kader-kader dan alumni-alumni terbaik untuk belajar di Tunisia” ujar Master Pendidikan dari Suez Canal University Mesir itu.

Menurutnya, kaderisasi di lembaga pendidikan, utamanya di pesantren-pesantren haruslah dipikirkan secara serius dan terstruktur untuk mengantisipasi tantangan di masa depan. Supaya bisa terus bertahan dan tumbuh maju, tukasnya.

“Kaderisasi itu sebaiknya by design, karena sama artinya dengan merancang masa depan, artinya kader itu diciptakan jangan ditunggu” tandasnya.

Kepada Dubes HE. Riadh Dridi, Kiai Anizar juga meminta agar kuota belajar di Tunisia untuk para alumni pesantren di Indonesia bisa ditambah lagi di masa mendatang, mengingat bahwa kebutuhan kaderisasi keumatan di Indonesia, khususnya di pesantren masih sangat besar, dan Tunisia masih menjadi salah satu destinasi pendidikan favorit dunia.

Dubes HE. Riadh Dridi menyambut baik silaturahim Pimpinan Pondok Modern Tazakka dan memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatifnya bagi pengembangan kerjasama pendidikan antara pesantren di Indonesia dan perguruan tinggi di Tunisia. Ia berjanji akan memikirkan dan mendukung penuh bagi upaya peningkatan mutu sumber daya manusia pesantren.

Universitas Az-Zaituna merupakan universitas tertua yang didirikan di wilayah negeri-negeri Arab, bahkan di dunia. Didirikan pada tahun 737 (120 H) yang berawal dari sebuah kelompok belajar di Masjid Jami Az-Zaituna yang terus berlangsung sampai sekarang.

“Jadi, Universitas Az-Zaituna yang tersohor di Tunis itu diawali dari pengajian di masjid, seperti halnya Universitas Al-Azhar di Kairo berawal juga dari pengajian di Masjid Al-Azhar, ulama Ibnu Khaldun bapak sosiologi dunia yang terkenal itu adalah alumni Az-Zaituna, Tunis” lanjut Kiai Anizar.

Silaturahim penuh keakraban itu ditutup dengan perfotoan bersama dan tukar menukar cinderamata. Selama pertemuan tetap mengikuti standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan untuk pencegahan covid-19. @syauki