AMALIYAH TADRIS PERDANA 1442 / 2021

AMALIYAH TADRIS PERDANA 1442 / 2021

TAZAKKA – Amaliyah Tadris adalah kegiatan Praktek Mengajar. Semacam micro teaching. Pagi ini, Selasa (16/3) adalah amaliyah tadris perdana oleh Ananda Nawaf Muhammad, kelas VI B, Tangerang.

Dalam amaliyah tadris, setiap siswa kelas akhir KMI Tazakka, wajib mengikutinya sebagai salah satu syarat kelulusan.

“Setiap siswa kelas VI akan mendapatkan giliran praktek mengajar atau amaliyah tadris ini, satu per satu selama sktr 10 hari ke depan” ujar Ustadz H. Hakim As-Shidqi, M.Pd.I, Wakil Direktur KMI Pondok Modern Tazakka.

Mereka akan masuk ke kelas-kelas, dari kelas 1 hingga kelas 3. Dan mengajarkan materi tertentu sebagai bahan praktek mengajar, yang telah ditentukan oleh Kantor KMI.

Sementara seseorang melaksanakan praktek mengajar, rekan-rekannya yang lain akan berdiri di kelas itu dan memperhatikan semua yang dilakukan oleh guru praktek itu sembari mencari dan menemukan kekeliruan dalam proses mengajar.

“Kekeliruan itu bisa berupa metode, substansi materi, atau kekeliruan dalam lisan, bahkan kekeliruan dalam sikap. Misal, ada kesalahan kecil saat menuliskan sesuatu di papan tulis, lalu guru menghapusnya menggunakan tangan: berarti guru tidak mencontohkan kebersihan dan kerapian” imbuh Hakim.

Catatan kekeliruan itu akan diungkap dan didiskusikan di forum kelompok masing-masing usai praktek mengajar. Dengan dibimbing oleh minimal dua guru pembimbing dalam setiap kelompok, mereka akan mendiskusikannya dan melakukan evaluasi-evaluasi sesuai kaidah pendidikan dan pengajaran yang dianut dan diterapkan oleh Pondok Modern Tazakka.

Dalam diskusi dan evaluasi itu diberi kesempatan bagi guru praktek untuk melakukan konfirmasi dan bantahan dengan mengemukakan argumen yang lebih kuat. Bobot dan kualitas praktek mengajar semuanya akan dinilai oleh para guru pembimbing.

Maka, setiap santri kelas VI diwajibkan membuat persiapan bahan ajar (atau yang biasa disebut dengan RPP). Apa saja yang akan dilakukan dan disampaikan di depan kelas di hadapan murid-murid harus ditulis semuanya dengan sistematika penulisan yang sudah baku sesuai yang dituntunkan oleh Pondok Modern Tazakka.

Amaliyah tadris ini adalah bagian dari sistem pendidikan di KMI Tazakka. Maka, sesuai nomenklatur satuan pendidikan di Tazakka yaitu: “Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah” (KMI), yaitu tempat persemaian guru-guru muslim yang cakap dan mumpuni.

Sesungguhnya, ini bukan semata-mata soal teknis mengajar dan menjadi guru formal. Tapi, ini bagian dari pendidikan kepemimpinan untuk seluruh siswa kelas VI. Bagaimana pun, setiap santri kelas VI harus dibekali dengan konten dan metode untuk bisa tampil di publik dengan persiapan yang terukur dan sistematis, dan harus siap dikritisi oleh banyak orang.

“Pemimpin itu akan menjadi pusat perhatian, jadi harus siap, dan semua mata akan tertuju kepadanya. Maka, ia harus bisa melihat ke dalam dirinya sendiri, introspeksi: sudah layakkah; sudah benarkah; sudah tepatkan; dsb. Pemimpin harus bisa meminimalisi kesalahan-kesalahan yang tidak perlu” pesan Ayahanda KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A dalam sambutannya.

Dalam amaliyah tadris perdana ini dihadiri oleh Bapak-bapak Pimpinan dan Pengasuh Pondok, Direktur dan Wakil Direktur KMI, Majelis Guru dan para guru senior. Bapak Pimpinan berkenan memberikan naqdud tadris atau catatan evaluasi perdana atas guru praktek amaliyah tadris perdana ini.

Sebelum amaliyah tadris ini, selama kurang lebih 3 hari, para santri kelas VI dibekali dengan beberapa seminar dan workshop tentang pendidikan dan pengajaran, meliputi aspek: filosofi, teori, metode, pola, psikologi pendidikan dan hal-hal penting mendasar lainnya sebagai bekal guru.

Amaliyah tadris kali ini diikuti oleh 75 siswa Kelas Akhir KMI Tazakka.

Semoga amaliyah tadris tahun ini berjalan sukses dan membanggakan. BismilLaah.@adirama