Pondok Modern Tazakka turut berduka cita atas wafatnya Hj. Kustiningsih (Istri Alm. Bapak H. Zaky Arslan Djunaid).

Pondok Modern Tazakka turut berduka cita atas wafatnya Hj. Kustiningsih (Istri Alm. Bapak H. Zaky Arslan Djunaid).

Innalillah wa inna ilaihi rojiun.

Turut berduka cita atas wafatnya Hj. Kustiningsih (Istri Alm. Bapak H. Zaky Arslan Djunaid/Ibunda Mas Andy).

Teriring doa dari Madinah Al-Munawwaroh semoga Almarhumah husnul khotimah.

Ibu Hj. Kustiningsih adalah yang meresmikan masjid Az-Zaky Pondok Modern Tazakka pada 13 Juli 2012 (foto bawah kiri), saat itu didampingi oleh Mas Alf Arslan Djunaid, Mas Andy Arslan Djunaid, Pak Sachroni dan keluarga Pak Zaky juga dihadiri oleh Keluarga Besar Kospin Jasa, Bupati Batang Yoyok dan Ulama Besar asal Syam Syaikh Dr. Rojab Subhi Dib yang didampingi oleh Syaikh Mahmud Syahadah dan Syaikh Umar dan Abu Qosim.

Masjid sejak diresmikan digunakan pada tahun 2012 hingga kini terus digunakan untuk sholat, mengaji dll serta bermanfaat, makmur dengan berbagai kegiatan santri.

Bahkan, sejak 2016 karena melonjaknya jumlah santri dan kekurangan ruang kelas, masjid Az-Zaky lantai dua dijadikan 2 kelas, dan lantai satu dijadikan 2 kelas.

Masjid Az-Zaky kini selalu makmur: dalam sehari kosongnya hanya sekitar 5 jam saja, yaitu jam 22.00 hingga jam 03.00. Setiap pagi, mulai jam 03.00 dini hari masjid sudah digunakan untuk qiyamul lail, tadarus Al-Quran, Subuh berjamaah dan halaqoh-halaqoh tahfidzul Quran. Jam 07.30 – 12.00 digunakan untuk kelas-kelas darurat (4 kelas). Sedangkan habis isya, masih digunakan utk belajar malam dengan para wali kelas hingga pukul 22.00.

Kini, jamaah shalat masjid Az-Zaky dipenuhi para santri dan guru yang saat ini berjumlah sekitar 750an orang. Lantai satu full. Tahun depan, nampaknya lantai dua sudah harus mulai menampung jamaah shalat.

Pak Zaky ikut meletakkan batu pertama masjid tersebut bersama para ulama dan akademisi dari Timur Tengah yang tergabung dalam Liga Universitas Islam Dunia, dan mengawalnya saat pembangunan, beberapa kali datang menengok perkembangan pembangunan masjid, namun Allah memanggilnya beberapa bulan sebelum masjid jadi, masjid kemudian kami namakan Masjid Az-Zaky.

Sesuai Sabda Rosullah SAW: “Barang siapa membangun masjid walau sebesar sangkar burung, maka Allah akan membangunkannya rumah di Surga”.

Masjid Az-Zaky yang diarsiteki oleh Mas Ariston, tentu saja jauh lebih besar dari sangkar burung. Maka, bayangkanlah seberapa besarnya pahala dan kemuliaan yang akan diterimanya di sisi Allah dan Rasul-Nya?

Insya Allah beliau berdua: Pak Zaky yang dijuluki “Bapak Seribu Masjid” (karena membangun masjid dimana mana) dan Ibu Kustiningsih serta Alm Mas Alf Arslan Djunaid (Mas Alex) berada di rumah di surga yang telah Allah siapkan.

Masjid Az-Zaky, menjadi monumen abadi bagi: Pak Zaky dan Bu Ning (panggilan akrab beliau) dan Mas Alex (Alf Arslan Djunaid). Monumen abadi di dunia bagi beliau-beliau dan bagi kita semuanya, dan monumen abadi di alam barzakh dan akhirat.

Sabda Rasul: “Jika ada manusia yang meninggal, maka terputuslah amal perbuatannya, kecuali tiga hal: sedekah jariyahnya (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya”.

Selamat jalan Ibu Kustiningsih, kami bersaksi atas kebaikan Ibu. Doa kami akan selalu menyertaimu.

@Anizar Masyhadi
Pimpinan Pondok Modern Tazakka, Bandar, Batang.