Fungsi Lain Asrama

Fungsi Lain Asrama

Di Tazakka, asrama bukan sekedar tempat tinggal, bukan sekedar pengganti kamar tidur dari rumah masing-masing. Kamar-kamar dalam asrama adalah gambaran miniatur kehidupan bermasyarakat. Karenanya, ia adalah salah satu alat untuk mendidik.

Shalat 5 waktu, misalnya, yang wajib berjamaah semua di masjid hanya Subuh dan Maghrib. Adapun Dzuhur, Asar dan Isya hanya kelas VI yang di masjid. Kelas 1 hingga kelas 5, melaksanakannya di kamar masing-masing.

Ini untuk mendidik praktek ibadah di lingkungan terkecil yaitu kamar. Muadzin dan imamnya digilir tiap santri. Sehingga dalam sebulan, ia akan mendapatkan giliran setidaknya dua kali. Belajar menjadi imam yang baik, sekaligus makmum yang baik. Tentu, dengan segala bacaan sirr dan jahrnya, gerakan shalatnya, wirid dan doa-doanya. Habis itu, imam memberikan sedikit kultum kepada teman2nya. Ini jg bagian dari pendidikan.

Subuh dan Maghrib belajar menjadi makmum dengan mencontoh para imam dari kakak kelasnya: kelas VI, dan langsung dipraktekkan pada Dzuhur, Asar dan Isya. Sekaligus praktek langsung dari pelajaran fiqh ibadah yg diajarkan di kelas-kelas.

Ohya, imam shalat rawatib 5 waktu di Masjid adalah siswa kelas VI. Termasuk khotib Jumatnya. Kiai Pengasuh Pondok jatah ngimaminya hanya pada Shalat Subuh Jumat, Ahad dan Shalat Jumat. Selebihnya, kiai menjadi makmum dari santrinya sendiri.

Konsep kami adalah bahwa semua yang ada di pondok adalah laboratoriumnya para santri, termasuk masjid. Ia adalah laboratorium ibadah para santri. Maka, konsepnya, mihrab dan mimbar masjid yang notabene adalah ‘milik’ kiai pengasuhnya, keduanya lalu ‘diijazahkan’ kepada para santrinya.

Semua praktek ibadah itu dididik, diajar, dibimbing, diarahkan dan dievaluasi secara berjenjang. Yang di kamar-kamar asrama dipantau oleh pembina dari kakak kelasnya dan pembimbing asrama dari unsur guru (suyukhul mantiqah).

Sedangkan untuk kelas VI di masjid langsung diampu oleh para guru di Kantor Staf Pengasuhan Santri, Departemen Pengasuhan Santri. Setiap yang akan menjadi imam shalat rawatib 5 waktu atau khotib Jumat, maka dia harus lulus ‘tajaddud’ semacam fit and proper test dua atau sehari sebelumnya. Jika lulus, baru boleh.

Karenanya, dlm konsep pendidikan di pesantren, shalat diletakkan dan harus dilihat dalam dua dimensi: dimensi ibadah dan dimensi pendidikan.

Contoh lain, dalam satu kamar tidak boleh dominan hanya dihuni santri-santri dari satu wilayah, apalagi satu daerah saja. Bahkan, tata letak lemarinya pun diarahkan oleh guru pembimbing asrama agar terjadi asimilasi budaya antar santri. Adalah pemandangan biasa, kamar yang diisi antara 10 hingga 20 santri (sesuai besar kecilnya ukuran kamar), dihuni santri dari Jawa yang berdampingan dengan santri dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali dsb. Konsep asramanya adalah heterogen, bukan homogen.

Itu pun hanya berlaku satu semester, sekitar 6 bulan. Setelah liburan semester diadakan sedikit perubahan komposisi kamar, maka sangat mungkin seseorang akan berganti ‘tetangga’ sebelahnya. Bagi sebagian anak mungkin akan mengalami sedikit ‘shock’. Ibaratnya, dia baru mau mapan dan adaptasi dengan tetangganya, ini sudah harus berganti lagi.

Rekayasa spt ini sengaja dilakukan utk mendidik kemampuan beradaptasi tinggi dengan lingkungan yg terus berubah. Tantangan anak-anak kita ke depan adalah kemampuan menghadapi dinamika dan berbagai perubahan kehidupan yang cepat.

Di sinilah masuk pendidikan 5 daya: (1) daya suai; (2) daya tahan; (3) daya dorong; (4) daya juang; dan (5) daya kreasi.

Konsep kasurnya pun pakai kasur lipat. Bangun tidur, yang giliran piket kamar hari itu, akan merapikan kasur-kasur temannya dan membersihkan kamar. Ini salah satu pendidikan empati. Pendidikan melayani. Sehingga, jika kelak anak-anak akan menjadi pemimpin umat, maka jiwa mau melayani sudah tertanam dan menjadi habitnya.

Itulah diantara alasan mengapa sistem asrama di pesantren tdk memakai ranjang. Lebih kepada pendekatan fungsional.

Demikianlah sedikit penjelasan tentang fungsi-fungsi asrama dalam konsep pendidikan di Pondok Modern.

BismilLaah.