Qurban di Tazakka: 13 Sapi dan 243 Kambing

Qurban di Tazakka: 13 Sapi dan 243 Kambing

TAZAKKA – Idul Adha 1443 H tahun ini, Pondok Modern Tazakka melalui Lazis Tazakka berhasil menghimpun 13 sapi dan 243 kambing. Jumlah ini meningkat tajam dibanding dengan perolehan tahun-tahun sebelumnya.

Hewan-hewan kurban itu didistribusikan ke dukuh-dukuh dan desa-desa binaan, mushola dan masjid-masjid, termasuk ke beberapa ppondok pesantren dan pantai asuhan.

Dari jumlah itu, yang disembelih di Tazakka hanya 6 ekor sapi dan 23 kambing. Selebihnya, sebanyak 7 ekor sapi dan 225 kambing didistribusikan dalam bentuk hewan.

Ustadz Subhi Mahmassani, M.E selaku Direktur Laziswaf Tazakka menyampaikan bahwa persebaran hewan qurban tahun ini menjadi lebih luas, sehingga manfaatnya pun lebih luas. Menurutnya, penyebaran diprioritaskan ke dukuh, desa, dan mushola yang sangat membutuhkan. Bahkan, ada beberapa dukuh dan mushola yang tidak menyelenggarakan kurban, lalu dikirimi hewan kurban dari Lazis Tazakka.

“Tahun ini kita sebar lebih luas. Tidak hanya desa sekitar pondok saja, tetapi sampai ke desa-desa binaan lain di luar Kecamatan Bandar seperti ke Desa Gondang, Cokro dan Selopajang di wilayah Kecamatan Blado. Kita juga kirimkan ke Reban, Bawang, Tulis, Batang, Pecalungan bahkan sampai ke wilayah Pekalongan” jelas Subhi.

Ustadz Subhi juga menjelaskan bahwa ada juga hewan qurban yang disalurkan ke pesantren-pesantren untuk dimanfaatkan kepada santri dan guru-guru di pesantren.

Ketua Panitia Kurban, Ustadz Rohul Akbar, M.E menyampaikan kesyukuran dan juga berterima kasih kepada para shohibul kurban yang mempercayakannya melalui Lazis Tazakka.

Ustadz Rohul, atas nama Lazis Tazakka dan Panitia Kurban Tazakka mengucapkan terima kasih disertai dengan doa-doa terbaik dari seluruh santri kepada para shohibul qurban yang telah mempercayakan penyaluran hewan qurbannya.

Bapak Pimpinan Pondok KH. Anang Rikza Masyhadi, MA., Ph.D berpesan bahwa Idul Adha adalah hari raya umat Islam dan merupakan hari kebahagiaan dan kegembiraan masyarakat muslim. Karenanya, Rasululullah SAW menyebutnya dengan hari-hari untuk makan-makan dan minum, hari kebersamaan umat muslim seluruhnya.

Karenanya, kata Kiai Anang, spirit dan nilai-nilai kurban harus tetap dijaga, yaitu semangat berbagi dan kebersamaan.

Kurban harus dilaksanakan dengan penuh ketundukan dan keikhlasan mengharap ridha Allah SWT, bukan sekedar seremoni penyembelihan hewan kurban. Sebab, menyitir ayat Al-Quran, Kiai Anang menegaskan bahwa darah dan daging kurban tidak akan sampai kepada Allah, akan tetapi ketakwaan hamba-Nya yang berkurban itulah yang akan sampai kepada Allah.

Lazis Tazakka berkomitmen dan berusaha untuk terus meningkatkan perolehan hewan qurban di tahun-tahun yang akan datang. Sehingga lebih luas lagi kebermanfaatannya untuk umat.